Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 00:50:42【Kabar Kuliner】659 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(43488)
Sebelumnya: DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
Selanjutnya: 16 spesies burung migran terpantau tiba di NTB
Artikel Terkait
- Kiat mempertahankan nutrisi makanan saat memasak menggunakan microwave
- BGN proses penonaktifan pelaku pelecehan verbal pegawai SPPG
- Pemkab Tangerang percepat penerbitan SLHS untuk SPPG
- Pemkab Tolitoli tetapkan status tanggap darurat banjir
- DPR dorong kemandirian gula nasional dari hulu ke hilir
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun
- KAI pastikan pengembalian tiket 100 persen imbas banjir di Semarang
- Pemerintah perkuat tata kelola Program MBG lewat tim koordinasi khusus
- BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

Dinkes Kota Malang: Penerbitan SLHS memperhatikan sejumlah indikator

BGN: Makan Bergizi Gratis capai 38,5 juta penerima jelang akhir 2025

BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap

Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan

Anak sering mimisan? Jangan panik, ini cara mudah mengatasinya

ShopeePay selenggarakan promo 11.11 mulai 25 Oktober 2025

Tokoh muda inspiratif Indonesia di Hari Sumpah Pemuda 2025